Rabu, 31 Mei 2017

Jeju Island : Tangarine Paradise (South Korea Day - 2)


Seperti judulnya, kalau aku ingat Jeju aku pasti ingat jeruknya yang di sana lebih dikenal dengan sebutan Tangarine daripada Orange. Aku bukan penyuka buah jeruk tapi, aku cinta mati sama jeruk yang ada di pulau Jeju ini, yang konon katanya belum bisa ditemukan di Indonesia entah kenapa. Jeruk jeju itu  manis banget, bahkan kulit atau apalah itu yang bentuknya serat putih (yang dulu jadi alasan kenapa waktu aku kecil aku selalu mengambil sari air jeruknya saja) rasanya manis. Aku mungkin tidak akan tahu kalau Jeju itu benar-benar surganya buah jeruk kalau saja supir Taxi kita yang super lucu, Mr. Cheon, tidak membawa kita ke kebun buah jeruk. Konsepnya mirip kebun buah apel yang di Malang gitu, petik sesuka hati makan sepuasnya di tempat. Kalau bawa pulang baru deh bayar.

Selasa, 14 Februari 2017

Lotte World, Menjelajah Kastil Biru Korea (South Korea Day 1)

lotte world korea

Setelah berhasil mendarat dengan mulus di Bandara Incheon yang aku pikirakan adalah 'ini aku udah di korea ya? di tempat yang sama kayak Ji Chang Wook oppa?'. Untungnya yang aku lakukan bukan langsung lari nyariin artis-artis ganteng Korea tapi,  ketemu sama temanku yang udah dari 2 hari yang lalu nyampe di Korea. Habis berpelukan alay mirip teletubbies yang kehilangan satu personel (karena kita cuma bertiga), kita lihat sekeliling dan nemu sim card and wifi rental. Kita memang berencana buat pinjem wifi pocket atau beli simcard lokal biar kalau komunikasi gampang dan yang paling penting gak tersesat. Waktu itu aku milih yang 10-days dengan kuota unlimitied (rugi 2 hari sih karena cuma 8 hari di koreanya) dengan harga 38.500 won.

Dari bandara kita naik subway untuk ke penginapan. Dan ini adalah pertama kalinya aku berada di dalam kereta bawah tanah (ndeso banget kan haha).  Jujur saja inilah yang paling aku suka dari Korea.  Ya, berhubung aku gak suka nyetir mobil dan gak bisa naik motor,  transportasi umum yang istimewa di luar negeri memang bikin aku ngiler buat tinggal di negeri orang (liat aja gimana angkot,  bus atau travel milik indonesia *huft*). Untuk biaya subwaynya, lebih baik kalian beli dulu kartunya di airport, waktu itu aku beli T-money card di 7-eleven-nya bandara. Kalian bisa menemukan kartunya di mini market lain seperti Family Mart, CU atau GS-25. T-money adalah kartu yang digunakan buat bayar sarana transportasi seperti bus, subway dan taksi, serta tiket masuk beberapa amusement park. Kartu itu bisa kalian isi ulang di Ticket Vending and Card Reload Device yang bisa kalian temukan di setiap station. Isi ulangnya mudah, ada menu bahasa inggrisnya. Uangnya juga bisa di-refund jadi gak rugi kalau nanti sudah pulang dari korea.

Selasa, 17 Januari 2017

Mencari Pesona Gunung Sindoro Sumbing



Mana yang sindoro mana yang sumbing ya?


Itu yang pertama kali ada di pikiranku ketika sampai di sebuah tempat bernama Embung Kledung. Embung dalam bahasa indonesia artinya adalah sebuah cekungan yang digunakan untuk menampung air hujan pada musim hujan dan membantu pengairan ketika musim kemarau. Embung ini letaknya di  kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung (Tempat internship tercintaku memang indah hoho), makanya namanya Embung Kledung. Sebenarnya tempatnya itu mirip-mirip kolam lele raksasa yang bentuknya cuma kotak dan di tengahnya ada airnya. Tapi... latar dari embung ini adalah lukisan alam berupa dua gunung kembar yang ada di Temanggung, Sindoro dan Sumbing.

Sabtu, 14 Januari 2017

Persiapan Backpacking ke Korea Selatan

Panduan untuk travelling ke korea selatan udah bejibun banyaknya. Buku-buku tentang bagaimana cara backpacker hemat juga banyak sekali dan mudah di temukan di berbagai toko buku. Yang mengaku traveller pasti sudah pernah mengunjungi negeri ini, mulai dari tour sampai backpacker. Selain karena negara ini sempat booming karena k-pop dan k-drama, negara ini ternyata ramah sekali dengan turis. Ya... aku bakal membagi sedikit pengalamanku di sini walaupun, pasti travel blogger yang lebih profesional sudah banyak menuliskan berbagai hal. Aku cuma pengin menuliskan biar perasaan bahagia saat liburan ke negeri kimchi itu hadir lagi...karena sedang stress. Tapi, berharap semoga bermanfaat.

Paspor cantik yang isinya baru visa dan cap korsel :p

Setelah masalah visa kemarin (lihat di  sini) persiapan untuk pergi ke sana adalah jangan lupa berkunjung ke web resmi  pariwisata korea selatan. Dengan buka web itu kita bisa ke sana tanpa takut tersesat, seperti yang aku bilang negara ini termasuk mudah untuk jadi kunjungan pertama para traveller pemula karena sangat 'tourist-friendly'. Dan menurutku indonesia perlu mencontoh bagaimana cara korea mempromosikan pariwisata untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan karena sebenarnya indonesia adalah negara yang super duper indah dengan kekayaan alamnya, gak kalah sama korea selatan.

Selasa, 01 November 2016

I Will Go To South Korea... Yeeey!

Akhirnya si pecinta korea dari jaman gak enak ini  sebentar lagi bisa mampir ke negeri gingseng. Ya, aku sudah mulai suka korea dimana waktu mau nyari beritanya masih susah, gak kayak sekarang yang di hampir setiap sudut media massa pasti ada berita k-pop. Dulu rasanya kayak jadi orang aneh yang sukanya dengerin lagu yang gak tahu artinya apaan, ditambah teman2mu gak ada yang tahu juga itu lagu apaan. Sampai akhirnya korea selatan mendunia dalam beberapa tahun ini dan sekarang mungkin sudah akan mulai turun lagi ketenarannya tapi, baru sekarang aku akan mengunjungi korea selatan... Finally...!
Semua dimulai dari obrolan yang gak serius sama beberapa teman.

"Yuk, ke korea... tahun ini."

Terus berlanjut bikin di Group Line, namanya 'Autumn Traveller' karena rencananya kita akan berangkat bulan November pas musim gugur. Aku sih gak menangapi serius, aku ikut buat teman ngobrol (Maklum Jomblo), sambil bayangin liburan. Karena pertama, aku gak punya duit dan orang tuaku adalah tipe yang gak akan ngasih duit untuk sesuatu hal yang menurut mereka gak berguna. (Padahal liburan juga berguna, maaak paaak..)
 

Dokter Traveling Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei