Rabu, 31 Mei 2017

Jeju Island : Tangarine Paradise (South Korea Day - 2)


Seperti judulnya, kalau aku ingat Jeju aku pasti ingat jeruknya yang di sana lebih dikenal dengan sebutan Tangarine daripada Orange. Aku bukan penyuka buah jeruk tapi, aku cinta mati sama jeruk yang ada di pulau Jeju ini, yang konon katanya belum bisa ditemukan di Indonesia entah kenapa. Jeruk jeju itu  manis banget, bahkan kulit atau apalah itu yang bentuknya serat putih (yang dulu jadi alasan kenapa waktu aku kecil aku selalu mengambil sari air jeruknya saja) rasanya manis. Aku mungkin tidak akan tahu kalau Jeju itu benar-benar surganya buah jeruk kalau saja supir Taxi kita yang super lucu, Mr. Cheon, tidak membawa kita ke kebun buah jeruk. Konsepnya mirip kebun buah apel yang di Malang gitu, petik sesuka hati makan sepuasnya di tempat. Kalau bawa pulang baru deh bayar.



Cerita di pulau Jeju ini mungkin bakal banyak bercerita tentang Mr. Cheon Jung Tae. Jadi awalnya kita bisa menemukan bapak bapak gaul itu dari sebuah thread di kaskus yang merekomendasikan beberapa supir Taxi di Jeju. Dan Mr.Cheon ini adalah salah satu dari nama-nama yang tercantum di sana. Kita memutuskan untuk menyewa taxi karena di sana gak ada subway dan transportasinya cuma bus yang gak tiap menit ada. Karena takut nyasar dan tidak efisien (kita rencana 1 hari aja di Jeju dan pengin datangin banyak tempat) jadi kita nyewa taxi beberapa minggu sebelumnya dengan kontak Mr.Cheon melalui email. Setelah nawar-nawar akhirnya kita dapat 130.000 won buat 9 jam. Katanya kalau jamnya masih sisa bisa buat besoknya. Rencana awal kita mau pakai 8 jam dan 1 jam untuk ngantar kita ke bandara paginya tapi, gak jadi karena kita malamnya harus nyasar-nyasar nyari Guest House kita yang tempatnya rada ambigu.
Sekalipun tempatnya gak mudah buat di cari tapi Guest House kita Jeju Starjjang Airport House ini recommended banget kok. Tempatnya ada di gedung lantai 2 gitu, mirip kos2an kalau di Indonesia, ada 3  kamar, ruang tengah buat makan dan nonton TV sama kamar mandi luar 2. Kita pilih 1 kamar yang isinya 4 bed. Rapi, bersih dan nyaman. Kita kemarin sekamar sama satu Oppa dari korea yang lagi solo travelling. Kekuranganya cuma papan nama yang gak kelihatan (ini yang sampai Mr.Cheon ngira kalau kita kena penipuan karena katanya di daerah situ gak ada penginapan).

Mr. Cheon ini selain supir Taxi dia juga bisa jadi tour guide, kita bisa tanya ke dia tempat mana yang sebaiknya didatangin,  bahasa inggrisnya bapak ini masih berlogat kental korea tapi lancar banget kok ngomongnya (sekalipun kadang dia ngejelasin kosa kata yang dia gak tahu pake kalimat yang panjang, kemarin mau ngomong menu aja ngomonganya 'board writeen food and drink', yang akhirnya bikin kita ngomong yes yes aja.).  Pertama kali touch down ke Jeju kita langsung minta diantar buat makan dan secara khusus ngejelasin kalau kita cari yang Halal. Lalu dengan mukanya yang menyenangkan itu Mr.Cheon mempromosikan restoran yang menjual mie dengan kuah yang kaldunya dari seafood, jadi kalau kita gak pesan yang ada dagingnya aman alias halal. Yang jadi menu andalan di sini itu mie dingin korea atau biasa disebut Naengmyeon. Aku pesan yang ada kuahnya lupa apa namanya. Daaan... seperti biasanya, yang keluar adalah semangkuk porsi jumbo. Mie yang bisa buat makan 3 orang ini sama Mr. Cheon dipaksa ngabisin... tapi, tentu saja kita menyerah dan minta maaf.

Tujuan pertama kita  adalah Jeju Glass Castle Museum. Awalnya kita tanya lebih baik kita ke arah timur apa barat, dan misternya bilang kalau ke barat tempatnya lebih jauh dan akan membutuhkan waktu sehari sendiri, yang artinya kita cuma bisa di satu tempat saja. Apalagi cuacanya sedikit tidak mendukung. O ya satu hal selain Jeruk dan Mr.Cheon yang aku ingat tentang Jeju yaitu wind alias angin. Sumpah, anginnya kencang banget, bikin foto selama di Jeju jadi gak hits karena rambutnya jadi acak adut (tapi entah kenapa kita selalu nemu mbak mbak korea rambutnya masih rapi...bahkan ahjumma atau emak-emaknya sana rambutnya kece badai walaupun diterjang kencangnya angin). 

Untuk masuk ke Jeju Glass Castle kita harus bayar tiket masuk dengan harga 10.000 won. Sebelum masuk  Mr.Cheon menawarkan diri buat fotoin kita dan saat itulah pertama kali kita dengar kalimat khasnya "One...Two...Sriii..." Ya, bapaknya menyebut Three kayak manggil mbak sri pembantu sebelah. Dan dia selalu kayak gitu setiap fotoin kita dan alhasil kita selalu ketawa. Untungnya sih si Mister cuma di depan aja, jadi waktu kita masuk perut kita gak kram karena ngakak terus. Perjalanan di museum penuh kaca itu lumayan panjang. Di sana kita masuk hutan yang penuh dengan hiasan dari kaca, namanya
Magical Forest.
Labu-labu yang terbuat dari kaca/kristal

Rusa dan bunga cantiknya juga dari kaca lhooo...

Flower Glass

Tempat yang jadi plilihan selanjutnya kita ngikutin sarannya Mr.Cheon. Kita bilang kalau kita nurut dia mau bawa kita kemana dan dia bawa kita ke Ossuloc Tea Museum. Sebenarnya ini lebih mirip kayak toko yang jual aneka teh sih daripada museum. Karena cuma ada satu ruangan yang langsung gabung sama kafe dan di displaynya teapot dan  tea cup yang terpajang cuma sedikit, yang banyak adalah berkotak kotak teh aneka warna dan rasa yang bisa kamu beli buat oleh-oleh. Terus di depan museum itu ada kebun teh yang sebenarnya lebih bagus di Indonesia menurutku (Fyi, tempat lahirku ada di dekat kebun teh). Bedanya cuma di sini dikasih pajangan kayak kincir angin. Mr. Cheon semangat banget fotoin kita waktu di sana.


Setelah itu kita ke tangarine garden. Puas banget makan jeruknya. Habis itu masih dibawain sama Mr.Cheon satu tas plastik penuh. Setelah sebelumnya dikasih  satu-satu air mineral sama sample kit sabun sama shampoo dari ossuloc. Kayak di beberapa blog yang aku baca supir atau tour guide di sana emang hobi ngasih-ngasih (beda sama di Indonesia yang maunya dikasih).

Setelah itu kita lanjut ke Yeongmori Coast yang letaknya di gunung sangbangsan. Ini beneran aku gak tau tempat apaan sebelumnya, ternyata ini termasuk 7 wonders of nature. Jadi tempat ini semacam kayak pantai di sekitar tebing yang tinggi gitu. Kita seharusnya jalan kaki muterin tebing itu tapi, karena anginnya kenceeeng banget dan kita kedinginan akhirnya kita cuma foto-foto di depan doang.
Abaikan rambut yang rusak karena terjangan angin

Mt. sangbangsan

Next destination : Cheonjeyeon Waterfalls. Ini tempat juga atas rekomendasi dari Mr.Cheon. Di cheonjeyeon waterwalls ini ada jembatan yang namanya Jembatan Seonimgyo atau jembatan tujuh bidadari, karena di jembatan itu terukir 7 bidadari. Di sana kita nyobain ngelempar koin di kolam dan yang berhasil cuma... gue... duh bangga banget. Terus Mr.Cheon bilang sambil doain kalau hidupku bakal selalu kecukupan dan bahagia. Amiiiin.

Lihatlah rambut saya yang aduhai. Ini jembatan bidadari tapi yang foto gak kayak bidadari :'(

Ini kolamnya. Dan aku berhasil masukin ke kantung kecil yang di atas itu. Yey!

Setelah itu selesailah petualangan kita di Jeju yang sangat dingin dan berangin dengan di tutup makan ayam goreng di dekat penginapan.
Muka kecapekan dan kelaperan

Besoknya kita ke bandara pake bus buat penerbangan ke Busan. Kali ini kita gasik banget datang ke bandaranya karena sebelumnya pas di Seoul ada insiden dimana kita hampir aja ketinggalan karena salah memperkirakan waktu (gampanganya disebut kesiangan sih). Sampai kita di bandara Gimpo sempat lari-lari sambil bingung nyariin orang yang bisa nanyain dimana gate ke berangkatan kita. Terus ketemu sama mbak-mbak berseragam yang jawab 'upstair' kayak ngomong 'obseo' yang setahu kita artinya tidak ada (untunglah dia pakai bahasa isyarat nunjuk-nunjuk ke atas ahaha). Untunglah yang ini gak terulang lagi, dan kita gak salah naik bus.
Sebenarnya perjalanan di Jeju ini kurang puas banget menurutku sampai aku bilang kalau aku harus ke sini lagi suatu saat nanti. Mungkin karena kita belum ke daerah barat dan juga cuacanya yang bikin tulang ngilu dan anginnya yang aduhai. Kalau ke sini lagi penginnya sih bisa ketemu lagi sama Mr. One Two Srii alias Mr.Cheon. Semoga dia masih ingat sama aku, si Miss No Money yang katanya mirip anak SMP. O ya julukan itu special dikasih ke aku karena waktu aku mau bilang kita gak bawa duit banyak jadi, wisatanya ke tempat yang murah aja aku bilang "We Have No Money" yang bikin dia ketawa ngakak dan selalu bercandaain kalau aku gak boleh makan dan gak bisa masuk ke tempat wisata karena aku gak punya duit.

Untuk yang mau nyewa Taxinya Mr. Cheon Jung Tae bisa hubungi :
Phone : 010~6693~6411
Email : daragu1004@naver.com

Sayangnya kita gak punya foto bareng Mr.Cheon

1 komentar:

  1. Harrah's Resort Atlantic City Hotel & Casino
    Harrah's 구미 출장마사지 Resort Atlantic City 정읍 출장샵 Hotel & Casino: Casino Parking Harrah's Resort Casino has been in the 파주 출장마사지 business 광주광역 출장안마 for over a century. From the 진주 출장마사지 comfort of its

    BalasHapus

 

Dokter Traveling Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei